Translate

Wednesday, October 17, 2007

Lebaran di Bukittinggi, Keramaian yang tak Terhindarkan

BUKITTINGGI - Empat hari menjelang lebaran. Tanda-tanda kalau Bukittinggi akan menjadi sentra keramaian di Sumatra Barat sudah terlihat. Para pedagang panen raya demikian pula halnya dengan para penjual jasa. Padahal Lebaran belum lagi datang. Sepekan menjelang Idul Fitri 1428 Hijriyah, pusat grosir dan eceran pakaian jadi, Pasar Aur Kuning diserbu pembeli. Umumnya pembeli yang datang sebagian besar berasal dari luar kota Bukittinggi.

Basalingkik itulah suasana yang terlihat saat Singgalang memantau aktivitas pasar ini Jum'at kemarin. Ratusan manusia saling antri memadati pusat pasar grosir terbesar di kota Bukittinggi itu. Wajah-wajah cerah mereka terpancar, tanpa bisa mereka embunyikan. Seolah-olah dari pancaran wajah-wajah itu, terlukis sebuah kebahagiaan. Bahagia akan mendapatkan baju untuk merayakan lebaran.

Basalingkik sebelum, dan makin basalingkik pula di saat hingga sepekan setelah lebaran. Inilah fakta yang tidak terelakkan di kota Bukittinggi setiap tahun selama Idul Fitri. Kota yang cuma "sagadang lapek" itu tumpah ruah didatangi massa. "Tidak enak kalau tidak pergi lebaran ke Bukittinggi. Banyak yang bisa dilihat, dibeli dan dikunjungi di sana," kata Johan, pegawai swasta di Pekanbaru.

Meski diaukinya, Bukittinggi sangatlah sumpek di kala lebaran, namun tetap saja perjalanan ke sana dimasukkan ke dalam agenda tahunannya. Malah tidak jarang ia mengajak teman-teman kantornya ikut berlebaran ke Bukittinggi.

Boleh dikata tidak satu pun ruas jalan yang bebas hambatan macet di Bukittinggi sepekan libur lebaran. Untuk memasuki kota itu saja, hambatan sudah demikian terasa. Bagi yang datang dari arah Padang Panjang, kemacetan sudah terasah hingga Koto Baru. Bagi yang datang dari Payakumbuh, sepanjang jalan Baso, Kabupaten Agam pun sudah banyak kendaraan yang tersendat-sendat. Mau masuk dari Maninjau, Hambatan itu sudah terasa panjang sebelum memasuki Koto Tuo.

Belum lagi di dalam kota. Banyaknya pengunjung Bukittinggi yang datang dengan kendaraan pribadi membuat tiap ruas jalan menjadi sesak. Luas jalan yang tidak terlalu lebar harus dibagi menjadi tempat parkir dan berjalan. Bisa dikata kalau semua area pusat kota sangat kronis kemacetannya. Semua jalan dari dan menuju Pasar Atas, Pasar Banto, Lapangan Kantin, malah jalan ke Panorama yang biasanya adem ikut pula basalingkik di hari itu.

Keramaian tidak hanya dirasa pengguna kendaraan bermotor, tapi juga pejalan kaki. Akibatnya, Bukittingg jadi ibarat remah kue yang dikerubungi semut. Target kunjungan mereka adalah berbagai objek wisata. Dan dipastikan kalau Pasar Atas, Jam Gadang, Kebun Binatang yang dihubungkan dengan Benteng, Panorama Atas Ngarai menjadi wilayah ramai yang akut.Namun di situlah letaknya daya tarik Bukittinggi. Semakin ramai, semakin banyak pula orang yang ingin mendatanginya. Keluh kesah karena macet sepanjang perjalanan menuju kota sanjai itu, dan sesaknya antri memasuki objek wisata selalu termaafkan. Cerita dan kenangan yang dibawa selalu membangkitkan rasa ingin kembali di lebaran berikutnya.


Tips Menikmati Libur Lebaran di Bukittinggi:
  • Bagi Anda yang datang ke Bukittinggi menggunakan kendaraan pribadi, gunakan kendaraan hanya untuk datang dan pergi. parkirlah kendaraan di tempat yang sudah ditentukan atau di tempat Anda menginap. Memakai mobil untuk keliling Bukittinggi bukan pilihan yang bijak. Menggunakan kendaraan keliling kota hanya akan menghabiskan waktu di tengah kemacetan dan membuat Anda tidak bebas menjelajahi kota. Selain itu, Anda juga sudah berpartisipasi mengurangi kemacetan di tengah kota.
  • Nikmati suasana lebaran dengan berjalan kaki. Bukittinggi hanya kota kecil yang tiap sudutnya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Bahkan dari satu objek wisata ke objek wisata lain bisa tuntas hanya dengan berjalan kaki. Keliling dengan mobil hanya akan mengganggu liburan Anda saja.
  • Bagi Anda yang suka belanja, hati-hati membeli barang dan jangan pernah lelah menawar. Harga yang ditawarkan penjual khususnya souvenir umumnya "harga turis". Begitu Anda menunjukkan niat tidak akan membeli, maka penjual akan menyerah dengan penawaran Anda.
  • Hati-hati copet. Namanya juga ramai. Wilayah seperti Pasar Atas, Kebun Binatang, Benteng dan Panorama adalah daerah yang sangat sempit dan sesak. Keramaian akan menjadi lahan potensial bagi para pencopet.
  • Bagi Anda yang memiliki anak kecil, perhatikan anak Anda. Kalau perlu jangan lepaskan pegangan Anda dari tangan anak. Pengalaman dari tahun ke tahun di sejumlah titip potensial ramai, sering terjadi anak yang hilang dari pantauan orang tuanya. Jangan sampai anak Anda jadi korban penculikan. Maklum sekarang lagi musimnya juga kasus yang satu ini.
  • Siapakan obat-obatan ringan. Anda tidak akan pernah menduga sewaktu-waktu Anda bisa pusing di tengah keramaian. Balsem gosok, minyak angin dan obat-obatan ringan akan sangat membantu. Jujur saja, di antara sekian banyak orang yang tidak Anda kenal, belum tentu Anda akan mendapat pertolongan segera.

No comments: