Translate

Friday, January 18, 2013

Katakan pada Adik, Ponakan dan Anak-anak


Guys, bulan puasa ini kayaknya udah sering dong dengerin suara yang kamu (barangkali) tidak sukai. Suara petasan, mercon, kembang api atau mainan berefek ledakan emang sering muncul pada bulan Ramadan atau di malam pergantian tahun. Sangat mengganggu dan (bagi saya) menakutkan.
Baru pertengahan pekan ini saya mendengar kembali berita yang mengerikan itu. Seorang anak berusia 14 tahun terancam buta karena letusan petasan alias mercon. Si anak tersebut bernasib naas karena teman bermainnya iseng melemparkan petasan ke arahnya dan mengenai mata kanannya. Sebelum-sebelumnya berita ironis lainnnya udah banyak juga tersiar. Iskandar (11) asal Bangkalan harus dirawat di RSU dr Soetomo. Dia mengalami luka bakar stadium 2 di kulit bagian dada dan harus menjalani cangkok kulit atau skin graft.
Sementara itu, sebelumnya lagi, pada malam pergantian tahun 2012 di Kota Padang, empat orang juga menjadi korban letusan mercon dan kembang api. Korban yang masih anak-anak tersebut terpaksa menanggung akibat dari perbuatan usil pemain petasan.
Entah harus berapa banyak korban lagi yang mesti berjatuhan akibat permainan berbahaya anak-anak itu. Kita yang remaja yang cerdas dan berpendidikan semestinya sangat paham dengan persoalan itu. Anak-anak hanya mengikuti kesenangan semata tanpa berfikir panjang akan bahaya yang mungkin diakibatkan permainan mereka.
Makanya, udah sepantasnya kita ngingeti anak-anak di lingkungan rumah, ponakan, atau adik untuk menjauhi mainan berbahaya semacam itu. Bukannya justru memfasilitasi dengan membelikan dan ikut-ikutan bermain sama mereka. Boleh jadi kita bisa terhindar dari kecelakaan diakibatkan mercon atau kembang api yang membahayakan itu, tapi siapa bisa menjamin tidak akan membahayakan orang lain.
Emang sih, ini semestinya sudah menjadi tanggung jawab polisi dan pemerintah lokal memberantas penjualan mainan berbahaya ini. Tapi yah, kita sama tahu betapa lemahnya peran mereka dalam memberantas hal-hal semacam ini. Daripada menunggu tindakan yang tidak kunjung ada, tidak ada salahnya kita yang ngingetin.
Dan sebentar lagi lebaran. Biasanya pada malam takbiran juga akan disertai dengan pawai di malam hari. Dan bukannya tidak mungkin ada anak (atau malah remaja?) yang iseng melempar mercon saat pawai. Dan siangnya, main berbahya lainnya; pistol-pistolan berpeluru plastik juga akan menjadi mainan anak-anak. Mainan yang juga setiap tahunnya memakan korban.
Tidak ada yang bisa kita lakukan selain mengingatkan semampu kita. Sembari berdoa, tulisan ini juga dibaca oleh pengambil kebijakan dan bisa menghentikan segala macam mainan berbahaya itu beredar di tengah-tengah kita.

No comments: