
Asal lo tau aja nih, Info terkini nih dari Ditjen PPM dan PL Depkes RI per 31 Maret 2007, kasus HIV dan AIDS di kalangan seusia kamu alias para remaja menunjukkan peningkatan yang signifikan secara kuantitaif. terjadi 242 kasus pada remaja usia 15-19 tahun ditambah 4.884 kasus HIV & AIDS pada remaja usia 20-29 tahun dari 14.628 total kasus HIV & AIDS. Dan di Sumatera Barat sendiri, meski belum ada data tentang jumlah yang pasti, kasus HIV & AIDS yang menimpa remaja bukanlah hal baru. bahkan beberapa diantaranya menimpa siswa sekolah berusia di bawah 19 tahun.
Apa yang terjadi pada para remaja itu tentu bukan salah mereka aja. Salah satu faktor yang mengakibatkan mereka melakukan tindakan beresiko justru karena kurangnya informasi dan keterampilan untuk bertindak berdasarkan pengetahuan. Artinya, dalam kondisi yang alpa tersebut, remaja lebih mudah melakukan hal-hal beresiko HIV & AIDS.
Di tengah ramainya pencitraan yang tidak baik terkait HIV/AIDS, dikhawatirkan remaja menjadi kelompok yang apatis merespon pengetahuan seputar HIV & AIDS. So, perlulah pendekatan nan hangat dan bersahabat menumbuhkan kesadaran pentingnya pengetahuan HIV 7 AIDS dan keterampilan bersikap pada remaja.
Sebagai pembanding aja nih, di negara Thailand yang dulu kasus HIV/AIDS-nya cukup tinggi di dunia, sekarang justru mulai menurun. Pasalnya, masyarakat sana sudah paham betul tengang HIV/AIDS dan bagaimana berlaku dan bersikap terhadap ODHA (orang dengan HIV/AIDS). Menjauhi ODHA hanya akan memperburuk kasus penyebaran HIV/AIDS. Ibaratnya gini, karena imej negatif kadung lekat pada ODHA, otomatis dong para ODHA gak mau membuka diri dan ogah memeriksakan diri. Di dalam ketidaktahuan mereka, perilaku mereka masih tetap sama padahal mungkin beresiko menularkan pada bukan ODHA.
Nah, persepsi yang kayak gitu tuh yang musti kita hindari. Mulailah bersahabat dengan informasi HIV/AIDS atau dengan ODHA-nya. Sepanjang kita tahu, maka kita makin awas dan bisa menjaga diri. Tul gak??
Yuhendra
Yuhendra
No comments:
Post a Comment