
Bagi yang tidak mengenal Ricky, melompat
kerja dari tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi tentulah hal yang
biasa dan emang pantas dilakukan. Tapi ada yang sedikit istimewa dengan
Ricky dan peningkatan karirnya. Di usia yang sudah tidak lagi muda,-
meski tidak tua juga, bukan seorang fresh graduate, Ricky diterima
bekerja di salah satu televisi nasional terkemuka.
"Orang banyak
yang bilang pada gue untuk mengubur impian bekerja di TV nasional
mengingat usia yang tidak lagi segar. TV nasional hanya mencari
orang-orang muda dan baru tamat kuliah.Tapi gue keukeuh, sebelum
berhasil mencapai impian gue, gue akan terus mencoba, sampai ada
penolakan yang pasti dari merek. Ini impian gue dan gue cinta pekerjaan
ini. Alhamdulillah, dalam usaha dan doa itu, akhirnya gue berhasil
mendapatkan impian gue. Jutaan orang akan melihat wajah gue!" cerita
Ricky dengan wajah berbinar seperti anak ABG yang cinta pertamanya
diterima.
Itulah Ricky. Dia selalu bersemangat dan tidak patah
semangat menggapai impiannya. Meski banyak rintangan menghadang, dan
cobaan mendera; dari tekanan, cibiran dan pematahan semangat, namun dia
tetap melaju. Dia merasa yakin untuk memperjuangkan impian masa kecilnya
dulu. Pada akhirnya dia pun memperoleh impian dan cita-citanya itu.
Tidak
semua orang seperti Ricky. Banyak orang yang melupakan impian masa
silamnya begitu saja, ditelan rutinitas dan waktu. Akibatnya mereka jadi
kehilangan kecintaan pada diri dan profesinya. Tidak jarang kita
melihat dan menemukan orang-orang yang bekerja dengan muka masam dan
hati yang kusut. Karena apa yang mereka lakukan bukanlah passion dan
dari dalam hati mereka.
Dalam hidup, kita tentunya punya pilihan.
Dan meraih impian dan cita-cita masa kecil adalah salah satunya, untuk
mengisi ruang dalam hati yang kosong. Kita merindukan melihat
orang-orang yang bekerja dengan hati. Bukan robot yang bekerja tanpa
hati dan perasaan. Kita ingin berurusan dengan orang yang mencintai
pekerjaannya, bukan gajinya saja.
No comments:
Post a Comment