Translate

Monday, May 28, 2012

Lapar Mata


Apa sih yang gak enak kalo lagi puasa-puasa gini. Semua kayaknya terasa enak di di lidah dan nyaman masuk kerongkongan. Segala macam gorengan dan minuman terlihat demikian menggoda. Makanya gak heran kalo sepanjang bulan Ramadan, jelang sore banyak yang jualan. Keberadaan mereka tidak lepas dari kenyataan di atas, kalo orang yang berpuasa cenderung lapar mata. Merasa semua makanan dan jajanan enak dan akan habis dilahap saat berbuka datang.
Sayangnya, yang begituan itu bukannya perilaku kaum ibu aja. Kita yang muda-muda pun gak luput dari tabiat lapar mata. Justru, kalangan muda kayaknya malah berlebihan. Kalo gak jajanan, booking tempat di restoran atau rumah makan buat makan bersama. Akibatnya, pas buka, segala sesuatu masuk perut. Kalo udah gitu, bergerak pun malas, dan saat ceramah Ramadan mata bawaannya udah pengen bobok.
Padahal, yang namanya puasa selama Ramadan itu tujuannya selain menahan segala hawa nafsu, termasuk nafsu mata yang efeknya ke kesehatan jiwa, juga kesehatan tubuh. Kalo mata udah lapar duluan dan nafsu makannya menggunung setelah bedug Magrib ditabuh, jelas-jelas bukan sehat yang didapat.
Para ulama dan kalangan medis sepakat kalau puasa pada hakekatnya dapat melatih mental disiplin dan kejiwaan seseorang. Kini banyak kalangan medis yang menganjurkan seseorang untuk berpuasa selagi sehat karena untuk mencegah masukan kalori terlalu banyak. Pada saat sahur dianjurkan untuk konsumsi makan dengan porsi yang lebih dari biasanya agar tidak mudah lelah. Ketika berbuka inilah sarana sebagai pengganti ion tubuh yang hilang dan penyegaran kondisi tubuh. Kebiasaan dendam sewaktu berbuka dapat menyebabkan masuknya berbagai penyakit.
Nah bagi cewek-cewek yang merasa bulan Ramadan adalah saat yang tepat untuk diet dan menurunkan berat badan, lapar mata juga kudu diperhatikan. Ketika berbuka, kita emang dianjurkan mengkonsumsi makanan atau minuman yang manis sebagai pengganti ion dan cairan tubuh yang hilang sehingga, tubuh yang lemah menjelang berbuka dapat kembali segar. Cuma, prasyaratnya, jangan berlebihan dalam sahur dan berbuka. Kebiasaan menaruh dendam saat berbuka setelah seharian penuh puasa akan menimbulkan penyakit seperti obesitas yang merupakan penyakit yang paling sering diderita manusia nomor wahid dan penyebab utama penyakit jantung. Nah, gimana mau diet, kalo pola makannya udah mendahulukan lapar mata. Bukannya jadi langsing dan sehat, malah jadi lebih gemukan.
Adalah Rasulullah Saw berbuka dengan korma basah (ruthab), jika tidak ada ruthab maka berbuka dengan korma kering (tamr), jika tidak ada tamr maka minum dengan satu tegukan air. (HR. Ahmad, Abu Daud, Baihaqi, Hakim, Ibn Sunni, Nasai, Daruquthni dan lainnya)
Well, mungkin berat juga kalo nyobain buka puasa ala Rasulullah. Kalo emang gak sanggup, dan emang pengen makan yang beda, paling gak jagan banyak-banyak dan gak usah kemaruk amat beli makanan buka puasa ini dan itu. Bukankah Rasulullah juga menganjurkan kalo kita sebaiknya makan sebelum lapar dan menyudahinya sebelum kenyang. Nah, kalo uda buru-buru beli banyak sebelum makan, ya bawaanya pasti pengen ngabisin.

No comments: