Apa sih yang gak enak kalo lagi puasa-puasa
gini. Semua kayaknya terasa enak di di lidah dan nyaman masuk kerongkongan.
Segala macam gorengan dan minuman terlihat demikian menggoda. Makanya gak heran
kalo sepanjang bulan Ramadan, jelang sore banyak yang jualan. Keberadaan mereka
tidak lepas dari kenyataan di atas, kalo orang yang berpuasa cenderung lapar
mata. Merasa semua makanan dan jajanan enak dan akan habis dilahap saat berbuka
datang.
Sayangnya, yang begituan itu bukannya perilaku kaum
ibu aja. Kita yang muda-muda pun gak luput dari tabiat lapar mata. Justru,
kalangan muda kayaknya malah berlebihan. Kalo gak jajanan, booking tempat di
restoran atau rumah makan buat makan bersama. Akibatnya, pas buka, segala
sesuatu masuk perut. Kalo udah gitu, bergerak pun malas, dan saat ceramah
Ramadan mata bawaannya udah pengen bobok.
Padahal, yang namanya puasa selama Ramadan itu
tujuannya selain menahan segala hawa nafsu, termasuk nafsu mata yang efeknya ke
kesehatan jiwa, juga kesehatan tubuh. Kalo mata udah lapar duluan dan nafsu
makannya menggunung setelah bedug Magrib ditabuh, jelas-jelas bukan sehat yang
didapat.
Para ulama dan kalangan medis sepakat kalau puasa
pada hakekatnya dapat melatih mental disiplin dan kejiwaan seseorang. Kini
banyak kalangan medis yang menganjurkan seseorang untuk berpuasa selagi sehat
karena untuk mencegah masukan kalori terlalu banyak. Pada saat sahur dianjurkan
untuk konsumsi makan dengan porsi yang lebih dari biasanya agar tidak mudah
lelah. Ketika berbuka inilah sarana sebagai pengganti ion tubuh yang hilang dan
penyegaran kondisi tubuh. Kebiasaan dendam sewaktu berbuka dapat menyebabkan
masuknya berbagai penyakit.
Nah bagi
cewek-cewek yang merasa bulan Ramadan adalah saat yang tepat untuk diet dan
menurunkan berat badan, lapar mata juga kudu diperhatikan. Ketika berbuka, kita
emang dianjurkan mengkonsumsi makanan atau minuman yang manis sebagai pengganti
ion dan cairan tubuh yang hilang sehingga, tubuh yang lemah menjelang berbuka
dapat kembali segar. Cuma, prasyaratnya, jangan berlebihan dalam sahur dan
berbuka. Kebiasaan menaruh dendam saat berbuka setelah seharian penuh puasa
akan menimbulkan penyakit seperti obesitas yang merupakan penyakit yang paling
sering diderita manusia nomor wahid dan penyebab utama penyakit jantung. Nah,
gimana mau diet, kalo pola makannya udah mendahulukan lapar mata. Bukannya jadi
langsing dan sehat, malah jadi lebih gemukan.
Adalah Rasulullah Saw berbuka dengan korma
basah (ruthab), jika tidak ada ruthab maka berbuka dengan korma kering (tamr),
jika tidak ada tamr maka minum dengan satu tegukan air. (HR. Ahmad, Abu Daud, Baihaqi,
Hakim, Ibn Sunni, Nasai, Daruquthni dan lainnya)
Well, mungkin berat juga kalo nyobain buka
puasa ala Rasulullah. Kalo emang gak sanggup, dan emang pengen makan yang beda,
paling gak jagan banyak-banyak dan gak usah kemaruk amat beli makanan buka
puasa ini dan itu. Bukankah Rasulullah juga menganjurkan kalo kita sebaiknya makan
sebelum lapar dan menyudahinya sebelum kenyang. Nah, kalo uda buru-buru beli
banyak sebelum makan, ya bawaanya pasti pengen ngabisin.
No comments:
Post a Comment