Translate

Friday, January 18, 2013

Igra'


Dalam perjalanan karir saya sebagai dosen Jurnalistik, saya kadang merasa terkejut dengan kompetensi dan tingkat respon sebagian besar mahasiswa saya. Saya merasa kadang adakalanya mereka tidak begitu paham dengan informasi terbaru atau apa yang saya bicarakan sehingga membuat komunikasi belajar mengajar kadang tidak nyambung.
Keseringan tidak mengikuti berita, dan tidak update terhadap informasi membuat saya berinisiatif untuk sedikit memaksa mahasiswa-mahasiswa itu lebih membuka mata terhadap dunia luar kampus. Setiap minggu saya menentukan tiga atau empat dari mereka untuk membagi informasi pada teman-temannya. Bagi yang dapat giliran artinya mereka harus memperkaya pengetahuan mereka, bagi yang lain mereka dapat informasi dari teman-teman yang jadi pemberi informasi.
Trik tersebut tidak selalu berjalan lancar, karena ada saja mahasiswa yang mangkir dengan alasan lupa giliran mereka. Suatu alasan yang membuat saya sangat miris dan sedikit emosi. Bagaimana bisa seseorang pengetahuannya tidak bertambah dalam sepekan? Kalau begitu, asupan otaknya juga berhenti dong sejak seminggu sebelumnya.
Malas membaca dan memperkaya informasi sepertinya menjangkiti sebagian besar mahasiswa dan remaja kita. Coba saja tanya buku terakhir yang mereka baca, atau tayangan yang mereka tonton! Kalaupun membaca, bacaannya juga yang bersifat hiburan dan kurang bermutu. Kalaupun menonton, tontonannya sinetron dan infotainment. Tidak salah sih, tapi tidak juga bisa dibenarkan untuk penambahan wawasan.
Kenyataan ini menjadi ironis ketika agama kita menuntun kita untuk selalu membaca agar menjadi manusia yang lebih berkualitas. Ini adalah perintah Illahi yang semestinya akan membawa perubahan baik pada manusia. Namun, mengapa ini pula yang justru tidak dilakukan.
Dengan membaca kita bisa pintar, berwawasan, pikiran tidak picik, terbuka untuk hal-hal baru. Dengan membaca kita bisa memperkaya pengetahuan. Dengan membaca banyak peluang yang bisa kita raih dan taklukan. Dengan membaca kita tidak jadi terbelakang. Maka, bacalah. Iqra'.

No comments: