Translate

Friday, January 18, 2013

Alina Pergi


Sebenarnya teman Romania saya, Alina, pergi akhir pekan lalu. Dia belum sepenuhnya pergi meninggalkan Indonesia, hanya pergi meninggalkan Padang setelah mengunjungi saya untuk kembali ke kota lain tempat dia belajar.
Menjelang keberangkatannya, sepanjang jalan dari Bukittinggi ke Bandara Internasional Minangkabau, kami berbicara panjang lebar. Topik pembicaraan datang silih berganti. Mulai dari budaya, agama, kebiasaan masyarakat yang berbeda hingga soal globalisasi.
Salah satu hal yang paling menarik adalah pembicaraan kami tentang perkembangan masing-masing negara. Romania adalah bekas negara komunis yang sekarang bergabung ke wilayah Uni Eropa. Ada perubahan yang terjadi di sana sama halnya dengan Indonesia. Menariknya, dari kacamata dia, Indonesia adalah gambaran Romania 20 tahun lalu. Itu artinya, saat Romania masih belum tergabung dalam Uni Eropa dong. Waah..terbelakang sekali Indonesia.
Ada beberapa contoh yang membuat teman saya itu berfikir demikian. Pertama perilaku masyarakat yang teledor terhadap lingkungan dan sesamanya. Kedua, sikap konsumtif yang berlebihan selanjutnya fokus pemerintah yang masih tidak konsisten terhadap perubahan perbaikan.
Perubahan itu katanya memang tidak serta merta terjadi. Ada tahapan panjang yang dilalui. Salah satu percepatan adalah dengan keterlibatan kaum muda. Mereka mengingatkan yang tua-tua untuk tidak buang sampah sembarangan, berlaku jujur dan memberi simpati pada sesama, serta hal-hal kecil lainnya.
Sebenarnya saya sedikit pesimis melihat akan terjadinya perubahan ke arah yang lebih baik di negara ini. Betapa tidak, sistem yang ada justru meracuni para muda untuk tetap berlaku sama. Tidak sedikit kita lihat orang muda justru terbawa arus perilaku yang tidak baik. Kalau generasi mudanya sudah terkontaminasi, tentunya akan ditularkan pula pada generasi mereka selanjutnya.
Namun, sedikit harap boleh saja digenggam. Perubahan itu meski pelan mungkin berjalan. Bagi kamu yang muda banyak cara bisa dilakukan, sedangkan bagi saya salah satunya lewat tulisan. Mudah-mudahan perubahan ke arah perbaikan itu tidak mesti menunggu 20 tahun berikutnya.

No comments: