Translate

Friday, January 18, 2013

Meninggalkan Budi


Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan budi. Pepatah yang sedari sekolah dasar sudah ditanamkan dan diajarkan. Artinya sungguh jelas tanpa ada makna kias yang berlebihan.
Pepatah itulah yang kembali mengusik hati ketika beberapa teman di kontak blackberi messenger mengucap belasungkawa atas berpulangnya teman-teman mereka. Ucapan dan doa baik yang ditujukan pada mendiang tersebut membuktikan bahwa teman-teman saya merasa sangat kehilangan. Bahkan di antaranya ada yang menelpon saya sambil berurai air mata mengenang temannya yang berpulang pada Illahi itu.
Saya merasa terusik karena rasa cinta yang telah ditinggalkan oleh almarhum, - yang saya tidak kenal, terhadap orang-orang di sekitarnya. Saya bisa mengambil kesimpulan, pastilah dia orang yang baik sehingga mampu mematahkan hati orang-orang yang mengenalnya begitu dia dipanggil oleh Sang Pencipta. Lantas saya bertanya pada diri sendiri, jika saya yang ada di posisi itu, akankah ada orang yang mengenang saya dengan budi baik, atau sebalinya mengingat saya dengan justru sisi buruknya?
Hidup dan mati adalah hal yang pasti. Tidak satu orang pun di dunia ini bisa memprediksi kapan hidupnya akan berakhir dijemput kematian. Lantas ketika batas antara hidup dan mati sedemikian tipisnya, mengapa justru banyak orang hidup yang tidak memedulikan budi apa yang akan ia tinggalkan.
Berbagai dosa kecil dan besar yang merusak budi baik seolah hal yang demikian jamak dilakukan saat ini. Berbohong, merusak silaturahmi, mencuri, korupsi, menebar kejahatan di antara sesama manusia dan berbagai perbuatan keji lainnya menjadi hal yang biasa. Perilaku salah yang disadari nurani terus dijalani demi memuaskan nafsu duniawi. Padahal, semuanya hanya sesaat. Sesaat hingga kematian datang menjemput. Mungkin puluhan tahun lagi, setahun, sebulan, seminggu, lusa, besok atau beberapa saat nanti dari detik ini.
Ketika semuanya berakhir, semua hal duniawi itu sudah tidak ada artinya lagi. Dan sekali lagi, hanya budi baik yang akan dibawa dan dikenang hingga mati.

No comments: