Peristiwa penangkapan artis Raffi Ahmad oleh Badan
Narkotika Nasional (BNN) di kediaman masih menjadi buah bibir.
Keterlibatan Raffi dengan narkoba jenis baru yang membuatnya hingga saat
ini masih dalam pemeriksaan BNN, kembali membuka mata kita tentang
bahaya narkoba. Raffi yang masih muda sedang berada di puncak karirnya
mendadak berada di ujung tanduk.
Saya tidak ingin membahas persoalan Raffi Ahmad apalagi menghakimi dia. Saya juga tidak terlalu paham dengan jenis narkoba yang dia gunakan. Saya hanya ingin kembali mengajak generasi muda untuk selalu waspada. Barangkali akan terasa basi karena sudah biasa dengan himbauan sejenis, tapi ini sangat perlu untuk membentengi diri. Bagaimanapun, untuk saat ini, Raffi adalah contoh yang tepat akan buruknya bahaya narkoba.
Bahaya tidak hanya karena tersangkut hukum dan ditahan oleh BNN. Tertangkap atau tidak, sekarang atau nanti, tetap saja narkoba itu tidak ada baiknya. Membahayakan dan merusak.
Kalo lagi "sial", tertangkap terus segala sesuatunya berhenti seketika. Karir, prestasi, peluang untuk mengembangkan diri semua harus tertunda karena mesti berurusan dengan hukum. Belum lagi kalau terbukti bersalah, dan harus menjalani hukuman dalam jangka waktu yang cukup lama, maka peluang-peluang akan hilang.
Namun sial bukan hanya dari sisi hukum loh. Seorang pengguna narkoba akan sangat membahayakan dirinya karena umumnya narkoba mengandung zat-zat beracun yang bisa menyebabkan penggunanya akan selalu ketergantungan atau kecanduan terhadap obat-obatan tersebut, merusak organ-organ tubuh, mempengaruhi berkurangnya daya pikir seseorang atau membuat pikiran menjadi tidak rasional dan kerusakan otak secara permanen. Akibat yang lebih mengerikan lagi adalah berujung pada kematian.
Bayangkan jika semua itu berlaku pada diri kita. Segala impian dan cita-cita baik kita semasa kecil akan sirna begitu saja. Jika sudah teracuni, tidak bisa lagi terobati, si pengguna hanya akan menjadi pecundang yang sulit mencapai posisi seorang pemenang.
Saya tidak ingin membahas persoalan Raffi Ahmad apalagi menghakimi dia. Saya juga tidak terlalu paham dengan jenis narkoba yang dia gunakan. Saya hanya ingin kembali mengajak generasi muda untuk selalu waspada. Barangkali akan terasa basi karena sudah biasa dengan himbauan sejenis, tapi ini sangat perlu untuk membentengi diri. Bagaimanapun, untuk saat ini, Raffi adalah contoh yang tepat akan buruknya bahaya narkoba.
Bahaya tidak hanya karena tersangkut hukum dan ditahan oleh BNN. Tertangkap atau tidak, sekarang atau nanti, tetap saja narkoba itu tidak ada baiknya. Membahayakan dan merusak.
Kalo lagi "sial", tertangkap terus segala sesuatunya berhenti seketika. Karir, prestasi, peluang untuk mengembangkan diri semua harus tertunda karena mesti berurusan dengan hukum. Belum lagi kalau terbukti bersalah, dan harus menjalani hukuman dalam jangka waktu yang cukup lama, maka peluang-peluang akan hilang.
Namun sial bukan hanya dari sisi hukum loh. Seorang pengguna narkoba akan sangat membahayakan dirinya karena umumnya narkoba mengandung zat-zat beracun yang bisa menyebabkan penggunanya akan selalu ketergantungan atau kecanduan terhadap obat-obatan tersebut, merusak organ-organ tubuh, mempengaruhi berkurangnya daya pikir seseorang atau membuat pikiran menjadi tidak rasional dan kerusakan otak secara permanen. Akibat yang lebih mengerikan lagi adalah berujung pada kematian.
Bayangkan jika semua itu berlaku pada diri kita. Segala impian dan cita-cita baik kita semasa kecil akan sirna begitu saja. Jika sudah teracuni, tidak bisa lagi terobati, si pengguna hanya akan menjadi pecundang yang sulit mencapai posisi seorang pemenang.
No comments:
Post a Comment