Translate

Saturday, April 13, 2013

Kebodohan Sesa(a)t

Minggu lalu saya memberi tugas jurnalistik kepada para mahasiswa untuk menulis tentang sex pra nikah. Sebelum menetapkan topik itu, saya yakin mahasiswa saya tentu paham dengan lingkungan dan situasi yang bersinggungan dengan mereka. Dan sepertinya, sex pra nikah adalah fenomena yang belakangan jamak di kalangan mahasiswa.

Sebenarnya cukup ironis mengatakan "jamak" untuk perbuatan asusila di kalangan generasi muda tersebut. Namun, fakta-fakta lewat berita dan apa yang saya lihat dan dengar semakin menguatkan persepsi tersebut. Lihat pula jejaring sosial yang tak berbayar, begitu gampang menemukan dan menyaksikan tanda-tanda ke arah pergaulan bebas itu.

Dosa semacam itu sudah ada sejak manusia ada. Jadi kita tidak perlulah mengkambing-hitamkan teknologi, globalisasi atau pengaruh barat. Masalahnya adalah selain dosa, banyak yang dipertaruhkan para remaja ketika berbuat sex pra nikah.

Berbagai cerita sesal pernah saya dengar dari pelaku sex di luar nikah ini. Masa depan terampas sia-sia karena terpaksa berkomitmen pada pernikahan. Pendidikan kandas, cita-cita hilang begitu saja. Ujung-ujungnya pernikahan yang didahului oleh "kecelakaan" itu pun tidak berakhir bahagia.

Selain terpaksa "married by accident", mereka yang terpaksa menanggung penyakit karena seks bebas juga ada ceritanya. Bayangkan, masa depan seperti apa yang akan dijalani karena akibat seks di luar nikah ini. Akan banyak yang dikorbankan untuk masa depan.

Saya sendiri penasaran apa yang akan ditulis para mahasiswa saya. Namun apapun kejutan yang akan mereka sampaikan, saya berharap mereka akan bisa memetik pelajaran dari apa yang mereka paparkan. Tidak hanya bagi mereka, tapi juga bagi generasi seusia mereka agar tidak ada lagi korban dari kebodohan sesaat yang membuat sesat.

No comments: