Translate

Saturday, April 13, 2013

Gaya Barat

Saya geli dan mules kalau mendengar orang mengaku penganut gaya barat dari penampilannya. Dan saya juga merasa miris kalau mendengar ada orang yang mengkambing-hitamkan perilaku anak muda sebagai pengaruh budaya barat. Orang melihat dan meniru budaya barat baru sebatas kulitnya saja, bukan substansinya.

Berikut ini ada beberapa hal yang barangkali barangkali patut diketahui  tentang budaya barat. Ini sebaiknya dibaca sebelum mengaku sebagai penganut budaya barat atau sebelum asal tuduh orang barat sebagai perusak. Mungkin setelah ini kita paham, bahwa selama ini kita telah salah paham.

Orang barat itu ekspresif dalam menyampaikan perasaannya. Mereka mengungkapkan rasa marah kalau sedang marah. Sebaliknya kita sering memendam perasaan dan justru marah di belakang. Kita marah dengan cara ngedumel, ngegosip, atau posting kemarahan di facebook atau media sosial internet.

Orang barat itu ngomong gak suka berbelit-belit. Mereka berbicara langsung pada pokok persoalan. Beda banget dengan orang kita yang sampaikan maksudnya harus muter-muter dulu.

Orang barat itu menghargai orang lain berdasarkan kemampuan. Mau jadi bos atau atasan kek, anak pejabat kek, orang kaya kek, mereka tidak pandang bulu. Lain halnya dengan orang kita yang tunduk pada atasan atau orang-orang berkuasa dan lebih secara materi.

Orang barat itu tidak ribut saat makan di restoran. Biasanya yang terdengar adalah denting sendok, piring dan garpu. Mereka memang diajarkan untuk tidak banyak bicara saat makan.  Di balik itu, mungkin maksudnya agar tidak tersedak saat makan. Bandingkan dengan orang kita yang volume suaranya memekakkan telinga saat ada di restoran. Kesannya, mau show off aja.

Orang barat itu sadar antri. Mereka menghargai hak orang lain jika berada dalam antrian, seberapapun terdesaknya waktu mereka. Tidak seperti kita, mereka tidak mau mendahului orang lain walau antriannya panjang. Mereka tidak akan menyogok petugas agar didahulukan. Untungnya budaya antri mulai kita terapkan walau masih di bank, rumah sakit dan instansi formal lainnya.

Banyak perilaku positif bule sebenarnya yang bisa menampar rasa malu kita. Terlepas dari gaya pakaian terbuka yang sering jadi kambing hitam (percayalah mereka juga tertutup kok di musim dingin), dan segala hubungan bebas, banyak perilaku lain yang menunjukkan mereka sebagai bangsa beradab.

Jadi kalau ada yang mengaku ngikut gaya barat tapi perilakunya masih norak, itu mah salah. Kalau mau niru itu, tiru yang baiknya dong, bukan kulit-kulitnya saja.

No comments: