Saya geli dan mules kalau mendengar orang mengaku
penganut gaya barat dari penampilannya. Dan saya juga merasa miris kalau
mendengar ada orang yang mengkambing-hitamkan perilaku anak muda
sebagai pengaruh budaya barat. Orang melihat dan meniru budaya barat
baru sebatas kulitnya saja, bukan substansinya.
Berikut ini ada
beberapa hal yang barangkali barangkali patut diketahui tentang budaya
barat. Ini sebaiknya dibaca sebelum mengaku sebagai penganut budaya
barat atau sebelum asal tuduh orang barat sebagai perusak. Mungkin
setelah ini kita paham, bahwa selama ini kita telah salah paham.
Orang
barat itu ekspresif dalam menyampaikan perasaannya. Mereka
mengungkapkan rasa marah kalau sedang marah. Sebaliknya kita sering
memendam perasaan dan justru marah di belakang. Kita marah dengan cara
ngedumel, ngegosip, atau posting kemarahan di facebook atau media sosial
internet.
Orang barat itu ngomong gak suka berbelit-belit.
Mereka berbicara langsung pada pokok persoalan. Beda banget dengan orang
kita yang sampaikan maksudnya harus muter-muter dulu.
Orang
barat itu menghargai orang lain berdasarkan kemampuan. Mau jadi bos atau
atasan kek, anak pejabat kek, orang kaya kek, mereka tidak pandang
bulu. Lain halnya dengan orang kita yang tunduk pada atasan atau
orang-orang berkuasa dan lebih secara materi.
Orang barat itu
tidak ribut saat makan di restoran. Biasanya yang terdengar adalah
denting sendok, piring dan garpu. Mereka memang diajarkan untuk tidak
banyak bicara saat makan. Di balik itu, mungkin maksudnya agar tidak
tersedak saat makan. Bandingkan dengan orang kita yang volume suaranya
memekakkan telinga saat ada di restoran. Kesannya, mau show off aja.
Orang
barat itu sadar antri. Mereka menghargai hak orang lain jika berada
dalam antrian, seberapapun terdesaknya waktu mereka. Tidak seperti kita,
mereka tidak mau mendahului orang lain walau antriannya panjang. Mereka
tidak akan menyogok petugas agar didahulukan. Untungnya budaya antri
mulai kita terapkan walau masih di bank, rumah sakit dan instansi formal
lainnya.
Banyak perilaku positif bule sebenarnya yang bisa
menampar rasa malu kita. Terlepas dari gaya pakaian terbuka yang sering
jadi kambing hitam (percayalah mereka juga tertutup kok di musim
dingin), dan segala hubungan bebas, banyak perilaku lain yang
menunjukkan mereka sebagai bangsa beradab.
Jadi kalau ada yang
mengaku ngikut gaya barat tapi perilakunya masih norak, itu mah salah.
Kalau mau niru itu, tiru yang baiknya dong, bukan kulit-kulitnya saja.
No comments:
Post a Comment