Translate

Saturday, April 13, 2013

Profesional

Awal semester merupakan momen yang sering bikin saya mengelus dada dan sedikit jutek. Bukan karena saya tidak menikmati mengajar, tapi saya harus menghadapi mahasiswa bermasalah yang saya ajar pada semester sebelumnya. Saya paling dicari dan dinanti, karena mahasiswa-mahasiswa bermasalah tersebut meminta saya untuk menaikkan indeks prestasi mereka. Yang tentu saja tidak segampang itu saya kabulkan.

Saya mengelus dada karena prihatin melihat mahasiswa yang berurusan dengan saya. Saya merasa kasihan dengan tampang memelas mereka, saya harus sabar dan memberi pengertian kenapa mereka bisa gagal atau dapat nilai rendah. Saya juga bisa jutek karena mahasiswa tersebut saya ketahui betul-betul tidak punya usaha untuk mendapatkan nilai baik sewaktu kuliah. Ketika gagal, mereka menunjukkan wajah kalau seolah-olah mereka sebenarnya sudah berusaha.

Tapi awal semester juga menjadi momen yang bersemangat buat saya. Hari yang membuat saya bisa mendoktrin mahasiswa-mahasiswa saya untuk menjadi pribadi yang profesional yang perbuatannya bisa bernilai. Sesungguhnya, sebagai mahasiswa bukan hanya nilai di atas kertas yang harus diraih, tapi juga nilai dari kehidupan. Hanya dengan berlaku profesional nilai-nilai itu bisa didapatkan.

Menjadi pribadi yang profesional bukanlah tuntutan pada dunia kerja saja. Menjadi profesional harus dilakukan dalam seluruh aspek berkehidupan. Profesional sebagai mahasiswa, sebagai anak, sebagai teman, sahabat, pacar yang jelas profesional sebagai manusia.

Menurut Cory Miller, konsultan dibidang kewirausahaan dan bisnis, menjadi profesional itu salah satunya adalah mencintai apa yang dilakukan. Mencintai status dan bersungguh-sungguh sebagai mahasiswa adalah hal yang mutlak. Apa gunanya kuliah kalau hati tidak ada di sana.

Selalu saya tekankan, kita harus mencintai apa yang kita lakukan. Adapun kaitannya dengan kuliah, sebenarnya sejak awal jurusan yang diambil adalah jurusan yang betul-betul kita tertarik padanya. Masalahnya, banyak juga mahasiswa yang justru kuliah karena target kerja, sementara hati atau passion mereka tidak di sana.

Akibat tidak ada passion pada jurusan akan membuat hati setengah-setengah dalam berkuliah. Apapun yang diajarkan jadi tidak menarik. Maka tidak heran kalau nilai kuliah banyak yang jeblok. Jika kamu salah satunya, mungkin perlu dipikirkan lagi apa yang kamu lakukan selama ini.

No comments: