Translate

Saturday, April 13, 2013

Rugi karena Ambisi

Peringatan waspada investasi bodong sering kita dengar akhir-akhir ini seiring maraknya ekspos kasus berkedok investasi emas berbasis syariah. Menurut kompas.com (6/3), kasus penipuan emas yang melibatkan seperti Raihan Jewellery dan Global Traders Indonesia Syariah cukup mengagetkan. Dana masyarakat yang dipertaruhkan dalam kasus tersebut sedikitnya sampai Rp 45 triliun. Apalagi kasus tersebut melibatkan lembaga dan sejumlah tokoh di negeri ini.

Bagi kamu yang cukup up-date dengan persoalan ekonomi atau soal investasi, barangkali sudah tahu bahwa kasus di atas bukan yang pertama. Ada sederet kasus berkedok investasi yang ternyata ujung-ujungnya malah merugikan nasabah. Kerugian total nasabah tidak sedikit, miliaran hingga triliunan.

Lantas kalau sudah pernah terjadi kenapa masih terus berulang. Jawabannya sangat sederhana, masyarakat kita (maaf) ambisius dan (maaf lagi) bodoh, walaupun umumnya yang menjadi korban adalah kalangan menengah ke atas. Indikasinya adalah, biasanya investasi tersebut butuh dana yg tidak sedikit yang hanya mampu dipenuhi orang-orang beruang.

Ada kencenderungan perilaku hedonis dan konsumtif yang membuat masyarakat kita jadi bodoh dan ambisius. Perkembangan media dan teknologi telah menghipnotis orang untuk mempunyai kelengkapan materi. Meskipun tidak berpunya, segala cara kadang ditempuh untuk bisa menyamai mereka yang berada.

Sifat hedonis, gaya seperti orang kaya raya, sepertinya sudah jamak sekali dipandangan mata kita. Demikian pula perilaku konsumtif, memenuhi segala keinginan meski sebenarnya bukan kebutuhan. Akibatnya, ada ambisi untuk bisa menyangi orang-orang kaya dengan berbagai cara. Investasi adalah cara instan yang dipikirkan.

Karena dibutakan ambisi, banyak orang yang tidak mempelajari skema investasi yang mereka jalani. Bayangan untung membuat orang melupakan kerugian yang mungkin akan mereka alami. Dan benar saja, ujung-ujungnya merugi. Pengelola investasi melarikan diri meninggalkan nasabah yang gigit jari.

Bagi kamu yang punya perilaku hedonis dan konsumtif hingga tumbuh bibit ambisius untuk cepat kaya, atau mungkin orang tua kamu, mulailah berpikir bijak. Hilangkan perilaku dan sifat jelek itu dan mulai bekerja dengan benar untuk jadi kaya. Tidak ada sesuatu yang instan dalam hidup ini selain mie kemasan.

No comments: