Peringatan waspada investasi bodong sering
kita dengar akhir-akhir ini seiring maraknya ekspos kasus berkedok
investasi emas berbasis syariah. Menurut kompas.com (6/3), kasus
penipuan emas yang melibatkan seperti Raihan Jewellery dan Global
Traders Indonesia Syariah cukup mengagetkan. Dana masyarakat yang
dipertaruhkan dalam kasus tersebut sedikitnya sampai Rp 45 triliun.
Apalagi kasus tersebut melibatkan lembaga dan sejumlah tokoh di negeri
ini.
Bagi kamu yang cukup up-date dengan persoalan ekonomi atau
soal investasi, barangkali sudah tahu bahwa kasus di atas bukan yang
pertama. Ada sederet kasus berkedok investasi yang ternyata
ujung-ujungnya malah merugikan nasabah. Kerugian total nasabah tidak
sedikit, miliaran hingga triliunan.
Lantas kalau sudah pernah
terjadi kenapa masih terus berulang. Jawabannya sangat sederhana,
masyarakat kita (maaf) ambisius dan (maaf lagi) bodoh, walaupun umumnya
yang menjadi korban adalah kalangan menengah ke atas. Indikasinya
adalah, biasanya investasi tersebut butuh dana yg tidak sedikit yang
hanya mampu dipenuhi orang-orang beruang.
Ada kencenderungan
perilaku hedonis dan konsumtif yang membuat masyarakat kita jadi bodoh
dan ambisius. Perkembangan media dan teknologi telah menghipnotis orang
untuk mempunyai kelengkapan materi. Meskipun tidak berpunya, segala cara
kadang ditempuh untuk bisa menyamai mereka yang berada.
Sifat
hedonis, gaya seperti orang kaya raya, sepertinya sudah jamak sekali
dipandangan mata kita. Demikian pula perilaku konsumtif, memenuhi segala
keinginan meski sebenarnya bukan kebutuhan. Akibatnya, ada ambisi untuk
bisa menyangi orang-orang kaya dengan berbagai cara. Investasi adalah
cara instan yang dipikirkan.
Karena dibutakan ambisi, banyak
orang yang tidak mempelajari skema investasi yang mereka jalani.
Bayangan untung membuat orang melupakan kerugian yang mungkin akan
mereka alami. Dan benar saja, ujung-ujungnya merugi. Pengelola investasi
melarikan diri meninggalkan nasabah yang gigit jari.
Bagi kamu
yang punya perilaku hedonis dan konsumtif hingga tumbuh bibit ambisius
untuk cepat kaya, atau mungkin orang tua kamu, mulailah berpikir bijak.
Hilangkan perilaku dan sifat jelek itu dan mulai bekerja dengan benar
untuk jadi kaya. Tidak ada sesuatu yang instan dalam hidup ini selain
mie kemasan.
No comments:
Post a Comment