Malam Minggu yang lalu adalah malam kelabu bagi saya dan mungkin juga bagi tetangga-tetangga saya. Ada acara kelahiran organisasi pemuda. Acara seremonialnya barangkali hanya sesaat saja, namun acara hiburannya bikin gila. Hingga lewat tengah malam, musik hiburan berirama house dan dangdut menghentak dan mengusik tidur warga.
Saya sendiri tidak begitu ngeh dengan kegiatan kepemudaan
itu. Dari spanduk yang terpampang hingga keesokan harinya, sepertinya tema dan
visinya bagus. Namun setelah malam itu, saya jadi sangsi, apakah betul
organisasi itu akan bisa melahirkan generasi yang berguna bagi masyarakat jika
[ada hari kelahirannya sudah sedemikian mengganggu.
Bukannya antipati dengan musik dangdut atau acara orgen. Masalahnya
kegiatan semacam itu sudah sangat mengganggu. Tidak hanya pada saat seremonial
seperti di atas, pada acara-acara baralek pun sama mengganggunya. Tidak hanya
hiburan saja, pemasangan tenda yang memasang jalan pun menghambat aktivitas
warga.
Ngadain acara sih sah-sah saja. Tapi jika sampai ngerugiin
orang dengan memblokir jalan dan mengganggu tidur orang hingga hampir subuh itu
namanya sudah tidak normal lagi. Ada kepentingan orang banyak yang terganggu.
Padahal yang liat ngeliat acara itu kan cuma segelintir orang, tapi yang ngerasain
penderitaan jalan dihambat dan musiknya yang mengganggu tidur lebih banyak
lagi.
Kebayang gak sih, di hari saat semestinya doa yang diterima,
tapi justru umpatan yang didapat. Sah-sah saja dapat ijin dari pejabat makai
jalan buat perhelatan, tapi ijin pejabat belum tentu mewakili ijin masyarakat
banyak.
So, jika kamu ngadain acara nanti coba deh mikirin lagi
betapa tidak enaknya jika ada kepentingan umum yang tergadaikan. Jika kamu ngadain
acara nanti, tidak hanya enak sama kamu, organisasi kamu atau kelompok, tapi
enak juga bagi orang banyak.
No comments:
Post a Comment