Abdul Qadir Jaelani adalah salah seorang tokoh Islam
terkemuka di dunia. Beliau adalah syekh yang sangat dihormati oleh
ulama Sunni dan ulama Sufi. Di usia belia, dia sudah meninggalkan
kampungnya untuk menuntut ilmu dan pada akhirnya menjadi tempat untuk
menimba ilmu.
Abdul Qadir Jaelani adalah nama yang dipakai oleh
musisi Ahmad Dhani untuk putra bungsunya. Barangkali dengan menamakan
putranya nama tokoh besar muslim di atas, Dhani berharap anaknya akan
mewarisi keluhuran dan nilai-nilai baik ulama sufi di atas. Sayang, si
bungsu yang dipanggil Dul itu sekarang terkena masalah.
Ahmad
Dhani bukan satu-satunya orang tua yang menamakan anaknya dengan
nama-nama Islami dengan arti dan makna mulia. Dalam keseharian kita
sering bertemu dengan anak-anak, teman-teman atau orang-orang yang
namanya bernuansa agamis tersebut. Bahkan belakangan mereka cukup
banyak, membuktikan tidak sedikit orang tua berharap anak-anaknya
menjadi seperti nama yang diberi.
Sayangnya, dari sekian orang
bernama bagus-bagus tersebut, tidak sedikit dari mereka berperangai
sebaliknya. Ada Fathanah yang cerdas menipu, seorang bernama Luthfi yang
kelembutannya justru merugikan, demikian pula Amin yang tidak amanah.
Banyak pula kita lihat berbagai nama dilengkapi nama nabi yang sifatnya
dan perilakunya berbeda seratus delapan puluh derajat dengan sifat nabi.
Tidak
ada yang salah ketika orang tua menitip doa lewat nama. Namun salah
jika nama - terlebih bernuansa agama - hanya dilekatkan begitu saja.
Tidak ada upaya dari orang tua mengarahkan anak-anaknya seperti nama
yang mereka berikan. Kalau hanya berharap suatu saat anak akan baik
sebaik namanya tanpa diiringi tuntunan yang baik pula, maka nama besar
itu tidak akan ada artinya.
Tapi bukan salah orang tua semata
jika perilaku bertolak belakang dengan nama. Ada kesempatan untuk selalu
menjalani doa yang ada pada nama. Ketika beranjak dewasa dan berakal,
pemilik namalah yang bertanggung jawab membesarkan dan menjaga namanya.
Tanpa ada upaya berlaku baik sesuai kebesaran nama itu, alamat nama baik
akan ternoda.
No comments:
Post a Comment