Translate

Wednesday, September 18, 2013

Gone with the Wind

Alkisah pada suatu pagi di akhir pekan, di sebuah pasar pagi. Keramaian antar pedagang kaki lima dan pembeli melakukan transaksi jual beli. Kedua belah pihak tawar menawar harga di tengah kondisi pasar yang becek, sempit dan berbau campuran aneka dagangan.

Dalam kisah itu, muncullah pasangan walikota dan istrinya berjalan-jalan di sekitar pasar tanpa pengawalan formal. Keduanya berjalan agak ke pinggir-pinggir dari keramaian. Semua orang tidak peduli akan kehadiran mereka. Semua orang sepertinya bahkan tidak mengenal sosok mereka.

Dalam kisah sebenarnya, tidak sedikit pejabat kita yang tidak dikenal oleh orang-orang yang mereka pimpin. Banyak kepala daerah; gubernur, walikota, bupati, atau wakil rakyat sekalipun yang tidak dikenal masyarakat yang mereka wakili. Mereka ada tapi tidak terasa dan tidak memberi makna.

Banyak wajah pejabat dan wakil rakyat berserakan di papan iklan sepanjang jalan, tapi tidak membumi. Kalau berjalan di tengah masyarakat tetap saja tidak dikenal dan dihargai. Gimana bisa dikenal, fotonya hasil photoshop gitu. Tambah lagi kinerja mereka juga tidak merakyat alias tidak pro rakyat.

Dalam konteks kaum muda yang masih merintis untuk menjadi seseorang nantinya ada pelajaran yang dipetik dari kondisi di atas. Tidak perlu menunggu menjadi pejabat, tokoh, atau orang penting dulu untuk menjadi orang yang bermakna. Banyak hal yang bisa dilakukan menjadi berguna bagi orang lain. 

Menjadi terkenal mungkin bukan tujuan utama. Berlaku dan berbuat dengan hati tentu dengan sendirinya akan membuat kehadiran jadi bermakna sekaligus membekas. Tidak ada motivasi lain selain hanya untuk kebaikan.

Dalam menjalani hidup banyak pilihan yang bisa diambil. Ketika kekuasaan menghampiri, perbuatanlah yang akhirnya menentukan; dikenang karena berjasa, dikenang karena durjana, atau hilang bak ditiup angin begitu saja.

Sayang sekali, sepanjang perjalanan negara kita hanya menorehkan segelintir nama-nama penguasa yang berjasa. Dalam konteks lain, tidak hanya penguasa, tapi ada teman, kerabat, yang kehadirannya tidak memberi makna. Pada akhirnya mereka tidak berarti apa-apa, mereka gone with the wind.       

No comments: