Alkisah pada suatu pagi di akhir pekan, di
sebuah pasar pagi. Keramaian antar pedagang kaki lima dan pembeli
melakukan transaksi jual beli. Kedua belah pihak tawar menawar harga di
tengah kondisi pasar yang becek, sempit dan berbau campuran aneka
dagangan.
Dalam kisah itu, muncullah pasangan walikota dan
istrinya berjalan-jalan di sekitar pasar tanpa pengawalan formal.
Keduanya berjalan agak ke pinggir-pinggir dari keramaian. Semua orang
tidak peduli akan kehadiran mereka. Semua orang sepertinya bahkan tidak
mengenal sosok mereka.
Dalam kisah sebenarnya, tidak sedikit
pejabat kita yang tidak dikenal oleh orang-orang yang mereka pimpin.
Banyak kepala daerah; gubernur, walikota, bupati, atau wakil rakyat
sekalipun yang tidak dikenal masyarakat yang mereka wakili. Mereka ada
tapi tidak terasa dan tidak memberi makna.
Banyak wajah pejabat
dan wakil rakyat berserakan di papan iklan sepanjang jalan, tapi tidak
membumi. Kalau berjalan di tengah masyarakat tetap saja tidak dikenal
dan dihargai. Gimana bisa dikenal, fotonya hasil photoshop gitu. Tambah
lagi kinerja mereka juga tidak merakyat alias tidak pro rakyat.
Dalam
konteks kaum muda yang masih merintis untuk menjadi seseorang nantinya
ada pelajaran yang dipetik dari kondisi di atas. Tidak perlu menunggu
menjadi pejabat, tokoh, atau orang penting dulu untuk menjadi orang yang
bermakna. Banyak hal yang bisa dilakukan menjadi berguna bagi orang
lain.
Menjadi terkenal mungkin bukan tujuan utama. Berlaku dan
berbuat dengan hati tentu dengan sendirinya akan membuat kehadiran jadi
bermakna sekaligus membekas. Tidak ada motivasi lain selain hanya untuk
kebaikan.
Dalam menjalani hidup banyak pilihan yang bisa
diambil. Ketika kekuasaan menghampiri, perbuatanlah yang akhirnya
menentukan; dikenang karena berjasa, dikenang karena durjana, atau
hilang bak ditiup angin begitu saja.
Sayang sekali, sepanjang
perjalanan negara kita hanya menorehkan segelintir nama-nama penguasa
yang berjasa. Dalam konteks lain, tidak hanya penguasa, tapi ada teman,
kerabat, yang kehadirannya tidak memberi makna. Pada akhirnya mereka
tidak berarti apa-apa, mereka gone with the wind.
No comments:
Post a Comment