Translate

Thursday, September 20, 2012

Stereotip

Judul di atas sebenarnya aslinya dari bahasa Inggris, Stereotype. Kata ini pernah saya sebutkan di depan kelas, dalam dua versi bahasa, di komunitas mahasiswa yang kebetulan juga belajar bahasa. Namun, makna dari stereotip itu sendiri ternyata tidak begitu dipahami. Padahal makna kata ini cenderung melekat pada diri setiap orang.

Stereotipe adalah pendapat atau prasangka mengenai orang-orang dari kelompok tertentu, yang di dalam pendapat tersebut hanya didasarkan bahwa orang-orang tersebut termasuk dalam kelompok tertentu. Stereotipe dapat berupa prasangka positif dan negative. Jika stereotip negatif kadang-kadang dijadikan alasan untuk melakukan tindakan diskriminatif.

Saya pribadi tidak lepas dari stereotip meskipun tidak akut. Artinya, saya tidak menutup mata dan pikiran dengan pendapat dan prasangka itu, sebaliknya saya selalu masih membuka pikiran untuk melihat kebenaran setelah melewati pengalaman sebenarnya.

Ketika berangkat untuk konferensi internasional dengan peserta pemimpin-pemimpin muda dari berbagai negara di Doha, Qatar belum lama ini, saya juga berangkat dengan stereotip. Saya sudah mengantisipasi diri jika berhadapan dengan orang-orang Arab, Pakistan, Inggris dan berbagai negara lain. Namun, nalar saya mengatakan, stereotip tersebut hanya sebatas opini namun kebenaran ada di luar sana. Saya siap belajar untuk itu.

Sebelum berangkat saya sudah menyiapkan mental terhadap orang-orang Arab yang katanya arogan. Arogansi mereka menurut analisa saya karena banyak TKI (Tenaga Kerja Indonesia ) yang bekerja di negara Arab serta negara Arab itu sendiri sebagai tempat sejarah jahiliyah yang mengakui perbudakan. Belum lagi adanya informasi dari berbagai sumber yang menyebutkan kalau orang Arab cenderung diskriminatif, bahkan terhadap sesama muslim sekalipun.

Pendapat adalah sesuatu yang berbeda dari kenyataan. Dan pendapat awal saya terhadap orang-orang Arab yang cenderung diskriminatif, arogan ada benarnya, sama arogan dan diskriminatifnya dengan orang-orang di luar Arab sana. Maksudnya, terlepas dari apa yang sudah saya pikirkan sebelum mereka sama saja sebagai manusia. Ada yang baik, ramah dan suka bertegur sapa, arogan, tidak pedulian atau diskriminatif. Mereka adalah manusia-manusia dengan kepribadian yang juga saya temui di Indonesia. Bukankan perilaku sombong, merendahkan orang lain karena status sosial dan tidak peduli sesama juga.

Stereotipe jarang sekali akurat, biasanya hanya memiliki sedikit dasar yang benar, atau bahkan sepenuhnya dikarang-karang. Sayangnya, stereotip di kalangan masyarakat kita cenderung akut dan bahkan mengarahkan pada kasus diskriminatif berujung petaka. Sudah digariskan dalam hidup ini ada manusia yang baik dan ada pula yang jahat, tidak peduli dia dari kaum atau golongan manapun. Toh negara kita saja sudah banyak memberikan jawaban atas segala jenis manusia yang ada di muka bumi ini.

No comments: