Translate

Wednesday, June 26, 2013

Reconnected with Wili

 
 Pekan ini saya terhubung lagi dengan teman lama saya,Wili. Setelah tanya sana sini nomor kontaknya, dilanjutkan satu sambungan telepon merekatkan lagi hubungan pertemanan kami yang sempat sama sekali putus sejak hampir empat tahun terakhir. Meski hanya pembicaraan jarak jauh, momen tersebut mampu memperbaiki kekosongan pertemanan kami.

Ada suatu peristiwa terkini yang membuat saya jadi teringat pada Wili. Pada saat itulah saya baru sadar kalau kami ternyata sudah tidak lagi saling berkomunikasi dalam waktu yang lama. Kesibukan telah menarik diri kami ke dalam dunia masing-masing dan melupakan betapa berharganya nilai suatu persahabatan.

Saya pernah mendapatkan pesan berantai lewat surat elektronik tentang bagaimana suatu hubungan pertemanan bisa putus. Keinginan untuk menghubungi teman tertahan karena perasaan menunggu untuk dihubungi. Lama kelamaan ada perasaan jaim untuk mulai menghubungi lagi. Hingga akhirnya satu sama lain tidak lagi saling menghubungi, hubungan pertemanan sudah tidak ada lagi.

Sama seperti kalian, tidak semua orang bisa kalian jadikan teman. Tentu orang-orang yang dianggap sepaham, sesuai, dan sejalan lah yang dijadikan teman. Dari ratusan bahkan hingga ribuan teman yang kalian punya di Facebook, paling hanya satu atau dua atau sepuluh yang betul-betul menjadi teman seiring sejalan.

Saya sendiri orang yang cukup peduli menjaga kualitas pertemanan. Teman bagi saya bukan hanya untuk sekedar tertawa, tapi juga ada di saat duka. Teman bagi saya adalah orang yang bisa dijadikan sandaran, yang siap tidak hanya bisa mengkritik tapi juga terbuka untuk dikritik. Teman bagi saya adalah orang yang tidak hanya minta diperhatikan tapi juga memperhatikan. Yang pasti teman bagi saya adalah orang yang nyaman untuk dijadikan teman.

Sejauh ini saya beruntung memiliki beberapa teman seperti yang saya definisikan di atas. Bahkan untuk beberapa kasus, jarak yang jauh sekalipun tidak memudarkan hubungan pertemanan kami. Dan memang itulah makna pertemanan itu menurut saya.

Walaupun saya suka berteman, tapi saya cukup hati-hati kepada "teman" yang mengaku teman. Teman yang sejalan tentunya akan dirindukan, tapi teman yang menikam patut dihindarkan.

No comments: