Translate

Friday, December 13, 2013

Pangan Tidak lagi Aman


Saat saya menulis artikel minggu ini bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia. Dan adalah sesuatu bagi saya menuliskan tentang pangan. Ini penting bukan karena hidup untuk makan, melainkan karena kita butuh makan untuk hidup.

Tidak sedikit di tengah masyarakat kita yang hidupnya berkecukupan, dan menyajikan aneka hidangan bukan persoalan besar bagi mereka. Namun lebih banyak lagi orang yang hidupnya serba kekurangan, sehingga untuk makan satu hari saja sulit terpenuhi.

Mengutip berita dari SatuHarapan.com, Saat ini, hampir 870 juta orang di seluruh dunia secara kronis kekurangan gizi. Model pembangunan tak berkelanjutan telah merusak lingkungan alam, mengancam ekosistem dan keanekaragaman hayati yang akan dibutuhkan untuk suplai makanan masa depan kita. Sebuah sistem pangan terdiri dari lingkungan, orang, lembaga dan proses tempat produk pertanian yang diproduksi, diproses dan dibawa ke konsumen. 

Sementara untuk kita yang berada di negeri subur makmur ini, persoalan pangan bukan karena alamnya melainkan manusianya. Keserakahan telah mengkorup sumber daya alam sehingga ekosistem dan keanekaragaman hayati jadi terancam. Pengelolaan alam hanya menguntungkan segelintir orang menyengsarakan banyak umat.

Berbicara soal keburukan bangsa kita bukan berarti mengarahkan telunjuk ke satu arah; penguasa korup saja. Ini soal perilaku bersama. Kebiasaan masyarakat kelas bawah yang tidak ramah lingkungan juga ikut merusak ketahanan pangan.

Keserakahan ditambah kurang pedulinya masyarakat pada lingkungan hanya akan membahayakan manusia sendiri. Bahaya bukan untuk orang lain saja, tapi juga untuk siapapun, termasuk pelaku keserakahan dan perusak lingkungan itu sendiri.

No comments: