Translate

Friday, December 13, 2013

Pemuda, Sumpah deh!

Pemuda, sumpah deh kalo dulu 28 Oktober 1928 juga disebut sebagai saat dilahirkannya bangsa Indonesia. Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu. Pemuda pada saat itu ingin, bangsa ini naik harkat dan martabatnya.

Pemuda, sumpah deh, seharusnya sebagai putra putri Indonesia harus menjaga spirit pengakuan bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Sama halnya seperti pemuda tempo dulu yang tidak mau tanah air dijajah dan rakyatnya ditindas.

Setelah sekian lama sumpah pemuda itu diucapkan, lihatlah lagi sudah seberapa merdeka kita di tanah air sendiri? Apakah seluruh bangsa ini menikmati kekayaan tanah airnya atau hanya oleh segelintir orang saja? Maukah kita kembali bersumpah untuk menjaga kekayaan tanah air ini bukan untuk kepentingan sendiri dan golongan melainkan untuk seluruh bangsa dan generasi selanjutnya.

Pemuda, sumpah deh, sebagai putra dan putri Indonesia kembalilah mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Jangan jadikan perbedaaan suku, agama dan ras sebagai pemicu pertikaian.

Banyak sekali kejadian sekarang yang berujung rusuh karena perbedaan. Bentrokan antar suku. Pertikaian karena beda keyakinan. Hingga perkelahian disebabkan beda etnis. Padahal, sebagai putra putri Indonesia di bumi nusantara, tidak ada yang sama. Indonesia justru kaya karena berbeda. 

Pemuda, sumpah deh, sebagai putra dan putri Indonesia, junjunglah bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Boleh saja cakap berbahasa asing, bukan berarti menjadikannya untuk mengikis nilai bahasa sendiri. Bangga berbahasa Indonesia akan menunjukkan identitas kebangsaan. 

Namun di sisi lain, menjaga kekayaan bahasa lokal juga adalah suatu keharusan. Karena keragaman bahasa di Indonesia juga adalah bukti identitas bangsa ini. Di atas keragaman itu, biarkan Bahasa Indonesia yang jadi pemersatu. 

Pemuda, sumpah deh! Jadilah pemuda yang cerdas dan peduli pada tanah air, bangsa dan bahasanya. Pemuda yang berani melihat kesinambungan tanah air, bangsa dan bahasa bagi generasi selanjutnya.

No comments: