Translate

Friday, January 18, 2013

Jagalah Puasa


Ini cerita seputar Ramadan. Sudah menjadi kebiasaan bagi saya pada setiap malam melaksanakan salat Tarwih ke mesjid. Sama dong dengan pembaca lainnya di luar sana. Nah, pada malam pertama tarawehan ada hal yang sedikit mengganjal dalam hati saya. Ramadan kok tidak seperti dulu-dulu lagi ya? Masjid yang saya datangi tidak penuh seperti biasa di awal Ramadan ( kalo malam-malam terakhir emang sering atau mungkin selalu surut jumlah jamaahnya). Jamaah pun rentang usianya terlihat sangat beda, anak-anak yang sibuk dengan catatan wiridnya dan orang-orang tua. Sementara, yang remaja dan orang muda tidak begitu banyak.
Nah, di sisi lain, di luar masjid suasana hiruk pikuk kendaraan bermotor meningkahi cermah dan salat para jemaah. Pertannyaan saya tentang kemana banyak para remaja dan pemuda itu, setidaknya terjawab dengan suasana di luar masjid.
Kebetulan saya tinggal di kota wisata yang memang sering ramai malam harinya. Dan di luar Ramadan, pemandangan banyak orang berada di beberapa titik objek wisata pada malam hari sudah lumrah. Namun, saya merasa ganjil aja melihat keramaian itu tidak surut pada malam-malam Ramadan, bahkan lebih ramai lagi. Padahl, bukankah seharusnya tempat ibadah yang mestinya diramaikan pada bulan yang bernilai lebih untuk memupuk amal ini. Saya melihat ini adalah sebuah kesia-siaan yang dilakukan anak muda.
Saya perkirakan, kejadian ini tidak hanya di tempat tinggal saya saja, namun juga di kota-kota lainnya. Tempat hiburan, kafe, mall malah menjadi tujuan refreshing di malam hari. Ibadah seolah dicukupkan hanya dengan puasa dari waktu imsak hingga berbuka saja.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. "Artinya: Puasa bukanlah dari makan, minum (semata), tetapi puasa itu menahan diri dari perbuatan sia-sia dan keji... “ Menurut saya, meskipun hadis tersebut menyebutkan perbuatan sia-sia semasa puasa, namun pengertiannya bisa diperluas dengan memaknai puasa selama Ramadan. Artinya, perbuatan sia-sia itu tidak hanya untuk siang hari saja, tapi juga untuk malam hari.
Kalo siangnya puasa trus malamnya tetap melakukan perbuatan sia-sia yang tidak bernilai ibadah dan kebaikan, yah makna dari pelaksanaan puasa itu berarti tidak ada gunanya dong. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda ; “ Berapa banyak orang yang puasa, bagian (yang dipetik) dari puasanya hanyalah lapar dan haus ."
Nah, tentunya kita tidak ingin menjadi pribadi yang berlaku sia-sia terus kan. Makanya, daripada berbuat sia-sia seperti ilustrasi di atas atau ngabuburit nunggu buka bareng di kafe dan salat Magribnya jadi telat, mending tanyain diri lagi deh, apakah perbuatan itu suatu kesia-siaan atau bernilai ibadah. Intinya, jangan sia-siain nilai dan makna ibada selama Ramadan.

No comments: